Monday, July 1, 2013

Lagu JKI Live

48. Asal ku jamah jubahNya
47. Walau seribu rebah disisiku
46. Glorify thy name
45. Rumah kesukaan
44. Blessing (Petrus Agung)WAJIB DOWNLOAD
43. Truth and beauty, happiness all in the name of Jesus
42. Our Lord alone
41. Jesus thank you
40. Healer
39. With God all things are possible
38. Yesus dengar doaku
37. O Jehova i worship You
36. Our God 2
35. Our God
34. Nyanyi pujian bagiMu Tuhan
33. His blood give me streght
32. I believe in miracle
31. Dialah anak domba
30. I just want to praise You - I love You Lord
29. I will come and bow down
28. Bapa surgawi ajarku mengenal betapa dalamnya kasihmu
27. Diberkati Kau Tuhan
26. Holy is Your Name
25. Holy, holy, are You Lord
24. Hosanna
23. I expect a miracle today
22. I love You lord
21. I see grace
20. It is You
19. Jesus thanks a million
18. Forever - KariJobe
17. Kusembah Kau dalam roh dan kebenaran
16. Kita masuk tahta suciNya
15. Kuberlari padaMu
14. Like the woman with the issue of blood
13. Lord we need You
12. Oh the glory of Your presence
11. Open Heaven
10. Peperangan rohani
9. Peperangan rohani 2
8. Sing Halleluya to the Lord
7. Spirit of the living God
6. Taste and see that the Lord is good
5. Yesus yang termanis buat jiwaku
4. You are worthy to be praise
3. When i say Jesus, He speaks peace to me
2. Trust His heart
1. I sing praises to Your name

Tuesday, June 25, 2013

Tentang Sidney Mohede

Sidney Mohede

Dikenal sebagai salah seorang pemimpin penyembahan dan penulis lagu Kristian paling berpengaruh di Indonesia pada hari ini.  Sidney telah merekam, menerbitkan atau melibatkan diri dalam lebih 35 album. Banyak daripada album itu didapat dari band yang pernah dianggotainya, Giving My Best (GMB); sementara yang lain dari album-album yang dibuat dengan team penyembahan True Worshippers/JPCC Seorang penulis lagu yang cerdas, dia juga telah menulis atau berkolaborasi dengan musisi lain, dan menciptakan kurang lebih 200 lagu. 
Petikan yang berikut diterjemahkan daripada artikel M.E.X. Magazine berjudul ‘Sidney Mohede: The Interview’ bertarikh 17 April 2011:
Sidney dilahirkan di Indonesia tetapi telah menghabiskan sejumlah besar masa kanak-kanaknya dan awal kedewasaannya di dunia Barat. Dua cara hidup yang sangat berbeda yang tidak dialami kebanyakan orang.
“Besar di Indonesia adalah pengalaman yang hebat. Aku dilahirkan dan dibesarkan di Jakarta sampai umur 10 tahun dan telah menghabiskan masa kanak-kanakku seperti kanak-kanak biasa. Aku memanjat pohon, bermain layang-layang dan terlibat dalam banyak kenakalan anak pada umumnya. Kemudian sampai satu ketika, ibu bapaku bercerai dan aku dengan dua adik beradik perempuanku ikut ibuku dan memulai kehidupan baru di Amerika Serikat. Itu terjadi semasa awal tahun 80an. Tentu saja, ini merupakan suatu masa transisi yang sangat sukar untuk tumbuh sebagai seorang kanak-kanak dari Indonesia dan kemudian tinggal di California Selatan. Tetapi aku melaluinya juga, haha.”
Berpindah ke penjuru dunia yang berbeda sama sekali pasti sangat sukar untuk seorang kanak-kanak. Apalagi mengalami perpecahan keluarga pasti sulit sekali bagi Sidney yang waktu itu masih kecil.
“Kami pindah ke Amerika, aku menghadapi waktu yang sangat sukar saat remaja dan menjadi sangat memberontak semasa SMA. Pada waktu aku berumur 16 tahun aku sering terjebak dalam banyak permasalahan, melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. 
“Saya sering pulang pagi dihantar polisi dalam keadaan mabuk,” 
Pada umur 17, tiba-tiba aku sadar aku perlu seseorang untuk menyelamatkanku, dan oleh kerana aku pernah ke gereja sewaktu anak-anak, akupun mengucapkan doa yang ringkas ini kepada Tuhan: 
‘Jika Engkau benar-benar mengasihiku, seperti yang dikatakan semua orang, tunjukkkanlah kepadaku, sebab aku memerlukan pertolongan.’
Selang beberapa waktu dari doa itu, aku dijemput oleh seorang kawan untuk pergi ke sebuah gereja (sedangkan aku tidak pernah ikut doa di gereja selama beberapa tahun sebelum panggilan telefon itu).”
Menakjubkan sekali bahwa tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Kristus, tak peduli apa yang sudah kita lakukan, Jika Tuhan sudah menentukan panggilan kita, Dia juga yang akan menarik dan memapukan kita oleh Anugrahnya. Sungguhpun Sidney tidak memiliki hubungan yang nyata dengan Tuhan, oleh kerana dasar Kekristianan yang ada dalam hidupnya pada usia lebih muda, dia tahu apa yang harus dilakukan apabila tidak ada apa yang boleh diusahakan lagi.
“Waktu itu aku pergi ke gereja yang ditunjukkan temanku, tak disangka-sangka Pendeta yang sedang berkotbah itu menunjuk kepadaku  dari antara khalayak ramai itu dan meminta aku maju ke depan. dia meletakkan mikrofonnya, datang kepadaku dan memelukku dengan erat sambil membisikkan perkataan ini (yang masih saya ingat dengan jelas), “Anakku, Tuhan sangat sayang padamu, dan Dia ingin engkau kembali.” 
Aku tidak dapat melupakan saat itu. Itu adalah jawapan bagi doaku. Aku memberikan hatiku dan hidupku kepada Yesus dan bermulalah proses penyembuhan dan hidup yang tunduk kepada panggilan-Nya. Itu berlaku 21 tahun yang lalu dan aku masih hidup dalam kasih karunia dan dengan kesyukuran atas penyelamatan-Nya."
Peristiwa yang sama juga telah diceritakan oleh Majalah Bahana (Petikan berikut ini dipetik dan diterjemah daripada Majalah Bahana):
Sidney mengaku pernah keras kepala saat menjelang masuk Sekolah Menengah Atas, suka pesta, minuman keras dan menghisap narkoba.  tambahnya.  Detik penting dalam hidup Sidney sewaktu kelas tiga Sekolah Menengah Atas. Dia datang ke gereja Indonesia di Los Angeles, seorang pembicara undangan dari Pasadena di tengah khutbahnya berhenti dan menunjuk Sidney yang duduk di bangku paling belakang dan minta Sidney maju ke depan lalu berkata,”Tuhan sayang padamu. Dia ingin engkau kembali.”

Asal lagu Be Lifted High (Hosanna)



Hosanna, in the highest
Let our King be lifted high, Hosanna

Be lifted higher...higher
Jesus You be lifted higher



Tentu kita sudah tidak asing dengan lagu yang satu ini, Be Lifted High (Hosanna) tentu saja sering kita dengar di gereja masing-masing, ada yang unik di lagu ini,simple dan lirik selalu diulang-ulang tapi begitu mengena...mungkin ini lagu yang bahkan sampai sepuluh tahun ke depan juga tidak akan hilang, layaknya lagu-lagu semacam "Amazing Grace"

Ada apa sebenarnya di balik lagu ini? mungkin sedikit kesaksian dari Penulis lagu tersebut, yaitu Sidney Mohede bisa menjawab rasa penasaran kita... 

“Kami (True Worshippers) sedang bersiap-siap untuk recording live tahun 2009 untuk album ‘God Is Our Victory’, dan aku tahu bahwa kami masih kekurangan satu lagu lagi. Lebih kurang 10 hari sebelum recording live itu, aku terbangun di waktu pagi dan ke kamar mandi. Isteriku telah membeli shampo baru hari itu dan sambil aku mencuci rambut, aku mendapat melodi ini dan beberapa kata, ‘Hosanna in the highest, let our King be lifted up, Hosanna…’ lalu aku terus mendapatkan handuk dan mengeringkan tanganku, mengambil recorder yang  ada di kamar mandi dan Setelah aku telah merekam lagu itu, aku teruskan lagi mandi.

"Kemudian pada hari yang sama semasa latihan untuk recording live ‘God is Our Victory’, aku bersama teamku mendengar lagu baru ini dan sambil kami menyanyikan lagu ini berulang-ulang, kami tahu, pasti bahwa lagu ini akan menjadi lagu yang istimewa. Pada malam recording live itu, lebih kurang 5000 orang pun mengangkat tangan dan suara dengan satu hati menyanyikan ‘Hosanna’ dan chorus itu menjadi tarikan utama recording itu. Jadi aku kira aku perlu berterima kasih kepada shampo baru itu untuk sekilas ilham itu! Haha. 

Tapi sebenarnya, aku pikir aku dapat anugerah kerana siap menerima isyarat pada waktu yang tepat dengan frekuensi yang tepat untuk menerima lagu itu dari Surga. Segala sesuatu adalah daripada-Nya dan untuk-Nya." Ada lagu-lagu yang hebat dan ada lagu-lagu yang istimewa… Lagu-lagu yang disambut baik dan tersebar ke seluruh dunia. Walaupun Sidney tahu bahwa lagu itu istimewa, dia tidak pernah akan menyangka bahwa lagu itu akan dinyanyikan merata ke seluruh dunia. 

“Hmmm, aku tahu dari permulaan bahwa ‘Hosanna’ adalah lagu yang istimewa. Tapi secara jujur, aku tidak menyangangka bahwa lagu itu akan membawa kesan kepada banyak jiwa-jiwa di begitu banyak tempat di seluruh dunia. Lagu Hosanna sendiri telah diterjemahkan dan dinyanyikan di India, Korea, Jepang, Belanda, Afrika Selatan, Amerika dan Australia dan banyak tempat lagi, dan hampir setiap minggu, aku mendapat email atau tweet dari orang dari sekeliling dunia mengatakan bahwa mereka baru menyanyikan lagu itu di gereja pada minggu yang lepas dan itu membuat aku sadar dan rendah hati. Lagu itu telah pergi ke tempat-tempat yang tak pernah aku kunjungi. 

"Apabila aku memimpin penyembahan di Deeper Conference (Houston, Texas) di bawah pelayanan Israel Houston pada 2009, aku mempekenalkan ‘Hosanna’ kepada khalayak umum dan hadirat Tuhan pun terus menguasai tempat itu.” Kata Sidney. Lagu 'Hosanna' juga masuk dalam Album 'Love God, Love People' yang menang Anugerah GRAMMY “Selepas itu Israel meminta Sidney untuk memberi ijin bahwa dia boleh merekam lagu itu untuk projek terbarunya. Semasa kunjugannya ke Indonesia pada penghujung 2009, Israel Houghton pun menambahka bagian kedua lagu itu. ‘Be lifted higher, Jesus You be lifted higher…’ dan selanjutnya merekam lagu itu di Abbey Road Studios pada Januari 2010 untuk albumnya ‘Love God, Love People.’ Pada Anugerah GRAMMY baru-baru ini, Israel memenangi anugerah Album Kristian Popular/Masa Kini Terbaik dan saya sangat gembira kerana mengetahui bahawa ‘Hosanna’ ada di album kemenangan GRAMMY. Kebaikan Tuhan sungguh tidak terhingga." Sangat menakjubkan bagaimana Tuhan membuka jalan untuk anak-anak-Nya. Dari ilham semasa mandi sehingga menjadi lagu dalam album yang memenangi anugerah GRAMMY.

(Dipetik dan diterjemah daripada artikel M.E.X. Magazine berjudul "Sidney Mohede: The Interview" 17 April 2011) 

 
(Be Lifted High (Hosanna) pada Album "God is Our Victory")


                                
                                    (Be Lifted High (Hosanna) pada Album "Favor")


                                  
                            (Be Lifted High (Hosanna) pada Album "Louder than life")