KEDEWASAAN
IBU NANIK
JKI HANANEEL 25 NOVEMBER 2015
Kemarin
pada saat saya sedang saat teduh, ada sesuatu yang Tuhan sampaikan ke
saya, yang mengatakan “Nak, akhir tahun ini ada sesuatu yang akan
terjadi” waktu saya terus berdoa, ada perkataan lagi ‘FINAL’ , di awal
saya tidak begitu jelas saudara arti kata Final, trus muncul lagi Angka
10, saya mulai merenungkan dan mulai berdoa kepada Tuhan ‘Tuhan berikan
penjelasan yang lebih jelas, Tuhan berikan penjabaran yang lebih jelas,
biar aku bisa tangkap akan isi hatiMu, ini apa maksudnya?’
Tuhan
katakan bahwa Perjalanan Bahtera untuk tahun ini, sampai akhir Desember
adalah perjalanan 10 tahun, dari tahun 2005 sampai 2015. Tuhan juga
berkata bahwa angka 10 merupakan angka penentuan. Saudara, kalau lihat
pertandingan sepak bola atau badminton, apapun itu ada yang namanya babak
penyisihan, sesudah babak penyisihan ada seperdelapan final, trus ada
semifinal, terakhir ada FINAL , Final kita tempuh dengan berbagai
tahapan, kita berjalan dari tahun ke tahun. Ini merupakan masa penentuan
saudara, ini adalah tahun final, tahun penentuan untuk Bahtera, tahun
penentuan untuk Ekonomimu, tahun penentuan untuk Pelayananmu, tahun
penentuan untuk keluargamu. Untuk segala sesuatu yang Tuhan telah
sediakan yaitu Yobel besar penentuannya di akhir tahun ini. Saudara up
atau down, masuk perkara yang luar biasa atau saudara jatuh dalam segala
hal, pelayanan, pekerjaan, keluarga ditentukan di akhir tahun ini.
Apa
yang harus kita lakukan untuk mencapai garis akhir? saya harap saudara
bisa tangkap firman Tuhan ini, karena ada suatu perkara besar yang Tuhan
sediakan di tahun 2015 ini.
Pada
saat saya pergi ke Israel, saya pimpin dua bis, saya merasa perjalanan
ke Israel kali ini sangat berkesan dalam hidup saya, biasanya kalau ke
Yerusalem itu cuma satu hari, habis itu pindah ke tempat lain, tapi kali
ini kita bisa singgah ke Yerusalem beberapa hari. Kota Yerusalem sangat
berkesan dalam hidup saya, karena setiap kali saya masuk situ ada
atmosfer yang luar biasa, saat kita berangkat ke taman getsemani, disitu
saat berdoa, ada pesan – pesan Tuhan untuk kita semua, bukan hanya yang
pergi ke Yerusalem, ada tiga hal yang Tuhan pesankan agar kita bisa
masuk Yobel besar, untuk kita bisa menggelar karpet merah sampai Tuhan
datang yang kedua kalinya.
Yang pertama, KEINTIMAN, karena keintiman adalah pintu gerbang awal, daripada kita mencapai sebuah kemuliaan
Yang kedua, KEKUATAN FISIK/JASMANI
Yang
ketiga, Tuhan katakan ‘Semua pekerjaan kita diselesaikan oleh Tuhan
diatas kayu salib saat Tuhan katakan IT IS FINISHED, selesai, tapi itu
pekerjaan Tuhan Yesus di kayu salib yang diberikan oleh Bapa, Tuhan
katakan ‘MASIH ADA YANG HARUS KAMU TERUSKAN’ oleh karena itu saat ini
Aku berikan kepadamu ‘TONGKAT ESTAFET’ suatu tongkat yang Aku berikan
supaya kamu bisa mencapai garis akhir dan menggelar karpet merah dan
kita bertemu di awan-awan. Hari ini saya akan berbicara mengenai Tongkat
Estafet
Tongkat
Estafet tidak akan diberikan kepada anak kecil, karena tongkat estafet
ini adalah suatu mandat, mandat yang diberikan untuk melakukan segala
sesuatu sampai garis akhir. Jelas tidak bisa diberikan kepada anak
kecil, ada beberapa persyaratan yang Tuhan berikan, ini bukan masalah
rohani saja, ini juga menyangkut masalah jasmani. Kekayaan Tuhan luar
biasa, Tuhan rindu memberikan kepada orang-orang yang dikasihi’nya,
berkat ini juga diberikan kepada orang – orang yang membawa tongkat
estafet ini. Sekali lagi saudara Tongkat estafet tidak bisa diberikan
kepada anak kecil, tongkat harus diberikan kepada orang yang sudah
dewasa. Sampai pada akhirnya kita bisa berkata ‘Tuhan, terimakasih
Engkau angkat aku, Engkau pilih aku memegang tongkat estafet ini sampai
garis akhir dan aku bisa mengalami Yobel besar secara jasmani dan
rohani.
Saudara
harus menjadi orang yang dewasa, apa yang dimaksud dengan orang yang
dewasa? Orang dewasa adalah orang yang berpikir, memiliki pola pikir dan
jalan pikiran yang dewasa. Orang yang sudah tua bisa saja punya pikiran
seperti anak kecil, sebaliknya ada juga anak umur belasan tahun yang
punya pikiran dewasa. Saya akan memberikan kesaksian, ini kejadian yang
sungguh terjadi saudara
Kesaksian: Pada suatu
saat ada pengusaha yang luar biasa diberkati, punya beberapa perusahaan,
Pengusaha ini cukup sosial, dia punya kebiasaan memberikan uang ke anak
kecil di kampung-kampung, ketika dia sedang berkunjung ke salah satu
kota,dia memberi uang seperti biasa ke anak-anak kecil, anak kecil
ketika dikasih uang mereka gembira karena mereka pada umumnya langsung
membelikan uang itu untuk jajan, beli es dsb. Tapi alangkah kagetnya
Pengusaha ini ketika melihat anak kecil, kira – kira umur 13 tahun,
sedang berdiri dan memegang sebuah plakat bertali yang dikalungkan di
lehernya bertuliskan ‘Saya butuh Modal’
Pengusaha
ini cuma ketawa, sambil berpikir ‘Anak kecil butuh modal, aneh-aneh
saja’ sambil berjalan hendak menuju mobilnya, tapi pengusaha ini
penasaran dan resah dalam hatinya, dia balik mencari anak kecil tadi.
Setelah bertemu Pengusaha ini menepuk pundak anak kecil lusuh tersebut
dan bertanya
‘Nak kamu butuh modal?’
‘Iya pak’ jawab anak kecil itu polos
‘Oh ya, butuh modal berapa nak?’
’90 dollar Pak’
‘Loh, buat apa memangnya?’ tanya Pengusaha penasaran
‘Saya
butuh uang itu buat beli peralatan sepatu pak, saya sudah jelajahi dan
survey kota ini, saya tahu tempat beli yang paling murah, harganya 120
dollar
‘Lha kok cuman butuh 90 dollar nak?’
‘Saya sudah punya tabungan 30 dollar Pak’
Pengusaha
ini cuma bisa manggut-manggut sambil keheranan dan berpikir anak umur
13 tahun sudah punya pola berfikir seperti ini, Hebat
‘Nak,
gini .. saya mau memberikan modal ke kamu 90 dollar, tapi karena saya
turut andil sama kamu, saya minta jatah/bagian, gimana?
‘Hmm .. Boleh Pak, caranya gimana?’
‘Oke,
caranya gini, besok kita kembali bertemu di tempat ini, jam yang sama
waktu ini, jam satu siang, kita sama – sama beli peralatan semir ke toko
yang kamu tahu. Saya di kota ini cuma 5 hari, dalam jangka waktu 5
hari, kamu harus kembalikan modal saya 90 dollar beserta bunganya 1
dollar tiap harinya? Gimana? Setuju nak?
‘Anak kecil yang
kebingungan ini, lantas berpikir sebentar, sempat terbesit di pikirannya
‘Gimana ya caranya?’ Tapi anak kecil ini nekad, dia pegang dan jabat
tangan Si Pengusaha tersebut dan Bilang ‘Oke, Deal’
‘Waktu
yang ditentukanpun tiba, Si Pengusaha ini berjalan menuju alun alun
kota, tepat mereka bertemu kemarin, dari kejauhan dilihatnya anak ini
sudah siap di tempat‘. Mereka berdua pergi ke toko yang menjual
peralatan semir yang paling murah. Bapak ini seharian tidak melakukan
urusan bisnisnya cuma nungguin anak ini, duduk nunggu orang yang mau
disemir sepatunya. Anak kecil ini nongkrong di dekat mall dan nunggu
pelanggan yang mau disemir sepatunya, tapi naas, setelah menunggu
beberapa jam tidak ada yang mau disemir sepatunya, karena tempat’nya
kurang pas.
‘Nak, kalo gini caranya seharian kita juga gak bakal dapat pelanggan’
‘Lha terus gimana Pak?’ anak kecil ini nanya ..
‘Pindah! Cari lokasi lain yang lebih bagus’
Maka
pindahlah mereka mencari cari tempat, akhirnya ketemulah mereka tempat
yang dirasa cocok, anak kecil ini kali ini nongkrong di depan hotel.
Anak
kecil ini tiba – tiba berkata ke Pengusaha ‘Pak, ngomong-ngomong sepatu
Bapak sudah kotor, mau disemir gak? Sekali lagi Pengusaha ini cuma bisa
geleng-geleng kepala ‘Pinter juga ni anak’
Sebelum disemir pengusaha ini nanya ‘Kamu belajar darimana nyemir sepatu? Sebelumnya sudah pernah belum?’
‘Saya
sudah berbulan bulan nyemir sepatu orang’ door to door pak, pertama
memang kurang bagus hasilnya tapi lama kelamaan saya bisa Pak’
‘Ya sudah, coba kamu semir’ setelah disemir memang benar hasilnya memang bersih mengkilat.
Pengusaha itu lanjut bertanya ‘Kamu tinggal dimana, orang tuamu kerja apa?’
‘Saya tinggal di kota x Pak’, saya anak pertama dari tiga bersaudara, Ayah saya sudah meninggal
‘Malang benar nasib anak ini.. gumam Si Pengusaha’
‘Pak semirnya sudah, sekarang bayar ya ..’
‘1 dollar Pak’ jawab anak ini
‘Ya udah oke, maka dibukalah isi dompetnya dikeluarkan uang 1 dollar
Setelah
diberikan ke tangan anak ini, anak kecil ini mengembalikan uang 1
dollar itu ke Pengusaha ini ‘Pak, ini bunga pinjaman Bapak hari ini’
Pengusaha ini ketawa lantas pergi meninggalkan anak kecil ini.
Lima
belas tahun berlalu sejak kejadian itu, apa yang terjadi saudara ..
ternyata pengusaha ini bangkrut, sebaliknya anak ini sudah menjadi
pengusaha yang luar biasa, dia punya enam perusahaan, dia mendengar
bahwa pengusaha ini sedang bangkrut, maka anak ini memutuskan pergi
mencari si Pengusaha di kota tersebut. Setelah muter-muter akhirnya
ketemu dengan salah satu kantor daripada pengusaha itu. Si anak bilang
ke security bahwa Anak ini sedang mencari pengusaha tersebut, pengusaha
yang hari itu sedang tidak mau ditemui orang karena sedang menghadapi
banyak masalah bertanya dalam hatinya kira-kira siapa yang mau bertemu
dengannya bahwa ada.
Setelah bertemu bertatapan muka, anak ini berbicara ‘Pak, masih ingat saya?’
‘Siapa ya?’ saya tidak ingat ..
‘Saya anak kecil tukang semir sepatu yang Bapak berikan pinjaman modal sembilan puluh dollar, lima belas tahun silam’
‘Hah’
sekian detik Bapak ini mencoba mengingat ingat peristiwa yang sudah
lama dilupakannya .. akhirnya Bapak ini ingat, bangga sekaligus terharu.
‘Jadi kamu sekarang sudah berhasil nak?’
‘Betul pak, saya dengar bapak sedang resesi dan butuh banyak uang untuk menjalankan perusahaan Bapak kembali?’
‘Betul nak’ jawab pengusaha itu datar tanpa mengharapkan apapun
‘Kalau boleh tahu berapa jumlahnya pak?’
‘Sekian puluh ribu dollar nak’
‘Ok
Pak, anak ini mengeluarkan cek dari sakunya dan berkata ‘Pak saya akan
pinjami, tapi karena saya turut andil, saya juga mau untung
‘Bapak ini tekejut ada yang mau minjami uang sedemikian besarnya, setelah berkali kali ditolak bank
‘Bunganya berapa nak? Berapa persen?
‘Anak ini cuma menjawab’ 1 dollar pak
Pengusaha ini menangis
...
Saudara,
ini yang Tuhan inginkan, seperti anak kecil ini, masih kecil tapi pola
pikirnya, cara mikirnya sudah dewasa, seringkali saudara dan saya sudah
tua, umur sudah banyak tapi jalan pikiran masih seperti anak kecil,
mengasihani diri sendiri. ‘Kamu kok begini terus’ kita jawab ‘lha gak
punya modal, habis gimana lagi’ ‘Aku gak bisa apa-apa’ ‘Semua butuh
modal’. Kalau saudara sadar ini tahun penentuan, milikilah jalan pikiran
yang dewasa, sehingga Tuhan bisa percayakan.
Kalau saudara
sering deklarasi ‘Semua kekayaan bangsa-bangsa masuk!’ , lha kamunya
tidak punya kedewasaan, kalau kamu Aku serahkan kekayaan bangsa-bangsa,
transfer of wealth terjadi, nanti kamu bisa jatuh karena jalan pikiranmu
masih seperti anak kecil. Belajar punya sesuatu yang dinamakan
Kedewasaan sehingga Tuhan bisa memberikan kita tongkat estafet, kuasai
seluruh dunia, Tuhan percayakan ke kita.
Yang pertama
dibutuhkan kedewasaan, YANG KEDUA, TONGKAT ESTAFET DIBERIKAN KEPADA ORANG YANG MAU KERJA SECARA MAKSIMAL, kalau saudara lihat si pengusaha
tadi, tongkat estafetnya jatuh ke anak kecil yang bukan anaknya, kenapa
saudara? Karena dia mau bekerja keras
Kita belajar dari Daniel, orang yang mau bekerja secara maksimal
Lalu
berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas
kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; (2) (6-3)
membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah
salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja
harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan. (3)
(6-4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja
itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk
menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Orang
yang punya kedewasaan salah satu cirinya, dia punya Roh yang Luar Biasa /
Spirit of exellence. Kita punya Tuhan yang luar biasa, Dia sanggup
memberikan kepada setiap saudara dan saya Roh yang luar biasa, minta ke
Tuhan saudara, firman berkata “Mintalah maka akan diberikan kepadamu,
Ketoklah maka pintu akan dibukakan” yang punya hikmat siapa? Tuhan. Yang
punya Roh yang luar biasa siapa? Tuhan. Minta ke Tuhan saudara, supaya
sama seperti Daniel punya Roh yang luar biasa, sekalipun dia orang
buangan, tawanan yang gak punya hak apa-apa, tapi karena dilihat ada Roh
yang berbeda dihidupnya, dia diangkat dan diambil dari sekian banyaknya
orang Yahudi, Media dan Persia
Sampai ke jaman Raja Darius,
dikatakan dia menguasai 120 kerajaan/provinsi/daerah. Diatas 120 wakil
–wakil raja ini diangkat tiga orang, salah satunya adalah Daniel. Mereka
diberi pertanggungan jawab supaya Raja jangan dirugikan. Coba dipikir
saudara, kalao 120 dibagi 3 orang, jadi satu orang menguasai berapa
wakil daerah ? empat puluh. Daniel kan tinggalnya didaerah puri susan
atau Persia. Jaman dulu gak ada HP, jaman sekarang enak, saudara punya
perusahaan banyak tinggal dipasang CCTV aja bisa dikontrol semua, kita
bisa beli sistem management, semua bisa ditata bagus, kita gak perlu
kemana mana cukup dalam satu ruangan kita bisa pantau semua. Kalau jaman
dulu gimana saudara? Tidak ada pesawat? Mungkin jaman Daniel masih pake
unta, bukan kuda. Kalau Daniel muter satu hari satu wilayah, selesainya
40 hari saudara, Daniel tetap bisa atur waktunya, tetap bisa kontrol 40
wilayah, itu butuh kedewasaan, Dia bekerja keras sedemikian rupa,
sampai Darius mengatakan ‘Gak ada orang seperti dia’ sampai semua
diserahkan ke Daniel, karena dia bekerja dengan maksimal. Itu yang Tuhan
mau saudara.
Baik pekerjaan akhir tahun yang Tuhan berikan ke
kita, menjangkau yang dinamakan penuaian besar –besaran memberi makan
120ribu orang, memberi makan 120rb orang butuh kedewasaan saudara,
mengkonseling mereka, memberkati mereka, mengatur, mengkondisikan acara
begitu rupa supaya mereka bisa enjoy dan menyerap apa yang Tuhan
sediakan, menyerap Firman Tuhan. Butuh kedewasaan. Butuh kerja yang
maksimal.
Kemarin waktu saya ada di Mahanaem, Bu Iin ngomong
gini “Belajar ya! Roh Preman’nya orang Mahanaem disingkirkan, jangan
galak-galak, sekarang harus senyum kanan kiri. Semua Roh Preman
disalibkan” ini butuh kerja keras, tidak ongkang ongkang. Misalnya
saudara punya Toko, Tuhan berkati lewat buka Toko, misalnya saudara
bangun jam 12 siang, jam 4 toko sudah tutup. Trus saudara doa ‘Kenapa
Tuhan tokoku gak Kau berkati, sepi?’ saudara nangis, trus numeni toko,
deklarasi, tapi malesnya luar biasa. Hati hati saudara, itu namanya
saudara tidak punya kedewasaan, tidak punya kerja keras, tidak mau kerja
maksimal.
Trus ada yang nanya ‘Buk kalau kerja keras bisa
santai gak?’ ‘Bisa’ saya jawab. Karena waktu santai itu ada waktunya
sendiri. Kemarin waktu di Mahanaem ada yang ngomong gini ‘Sekarang Bu
Iin gak galak lagi lho, dulu kalau perang ke kota atau bangsa-bangsa
kita ini gak boleh shoping, sekarang boleh tuh, Beliau bilang ‘Ya
sudahlah, boleh, kasian katanya’. Dulu gak bisa, perang kita di press
habis, gak mau rugi’. Jadi gitu saudara, ada waktunya untuk perang, ada
waktunya untuk kita istirahat, menikmati, kita butuh stamina kita diisi
lagi.
Semalem saya
dapat sms, ‘Suami saya sakit, sarafnya mati sebelah di muka, jadi
mulutnya mencos, gak bisa rasaain apa apa, kuping juga gak fungsi, lidah
juga. Saya tanya kenapa ? menurut dokter syarafnya kena, kemungkinan
bisa sembuh. Saya tanya lagi kenapa bisa gitu? Dia jawab karena suaminya
kerja keras, gak pernah istirahat siang malam kerja terus, lalu capek
gak kuat fisiknya. Ini tidak berhikmat saudara, Kita harus tahu, ada
waktunya kerja/perang, ada waktunya istirahat
Yang
ketiga saudara, KETENANGAN dalam menghadapi masalah. Saudara hidup ini
pasti ada masalah, masalah gak kita panggil seringkali datang sendiri,
kita belajar lagi dari Daniel.
Kemudian para
pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel
dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau
sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu
kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. (5) (6-6) Maka berkatalah
orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap
Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!" (6) (6-7)
Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu
menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup
tuanku! (7) (6-8) Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan
wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan
kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar
barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada
salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia
akan dilemparkan ke dalam gua singa. (8) (6-9) Oleh sebab itu, ya raja,
keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak
dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak
dapat dicabut kembali." (9) (6-10) Sebab itu raja Darius membuat surat
perintah dengan larangan itu. (10)
Saudara,
Daniel sudah kerja keras, tapi toh masih ada yang namanya tuduhan,
dakwaan, masalah yang dihadapi. Sama dengan yang dialami pemerintahan
saat ini, banyak yang teriak ‘Asap kok gak dipedulikan’ tapi kalau
saudara lihat di sisi lain, pemerintah sudah luar biasa usahanya untuk
menanggulangi asap. Bapak ibu yang tinggal di Jakarta juga sama hadapi
segala sesuatu dengan ketenangan, pasti ada jalan keluar, kita minta
hikmat marifat Tuhan, apapun problem saudara tuhan akan buka jalan,
tidak ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan. Kalau belum apa apa
sudah bingung, gimana?
Beberapa
waktu lalu saya dapat kabar, saudara saya rumahnya kebakar, dia mencoba
ngontak saya gak bisa, karena waktu itu saya lagi kotbah atau gak
pegang HP, trus saya kontak balik. Dia panik, waktu itu saya tanya
‘Cik, rumah saya kebakar!’
‘Tenang dulu, jangan panik’ saya bilang
‘Kamu dimana?
‘Ada di depan Rumah saya Cik’
‘Kamu selamat kan, gak apa apa kan? Puji Tuhan’
‘Rumahku kebakar cik, jangan puji Tuhan’
‘Rumah kan kamu bisa bangun lagi nanti’ yang penting kamu selamat’
‘Iya cik, lha duitnya darimana cik?
...
Dia
sangat tertekan saudara, terus dia cek rumah yang kebakar, yang tersisa
tinggal baju, sofa, rumah sudah kebakar semua, tapi surat –surat
berharga masih selamat. Trus dia rencana tinggal sama anaknya, ngungsi
sementara. Tapi kalau ada ketenangan, ada orang yang bisa memberikan
suatu support, itu seperti air kehidupan saudara, Trus saya ajak berdoa,
saya omongi dia
‘Tuhan itu pasti sediakan sesuatu, gak mungkin dia membiarkan kamu” percaya?
‘Ya cik, Aku percaya’
‘Ya sudah’ saya ajak berdoa
Selesai
doa, dia pulang. Besoknya dia dapat kabar bahwa komplek perumah itu
sudah diasuransikan, trus pihak asuransi hubungi dia ‘Buk gak usah
kawatir, kita ganti total, dari barang yang sepele sampai yang besar’
ibu tinggal data saja, tafsir barang ini harganya berapa. ‘Mujizat
terjadi cik’ trus selama direnovasi saya tinggal dimana cik, doain saya,
supaya Tuhan beri percepatan’ ‘Percaya Tuhan sudah atur’ jawab bu Nanik
Besoknya dia ngontak saya lagi “Cik mujizat terjadi”
‘Hah, ada apa lagi?’ Saya tanya
‘Asuransi mendatangi saya lagi, saya disuruh pindah ke hotel, komplet cik fasilitas’nya, ada dapur, ruang tamu, TV’nya dua’
‘Saya
sampai gak percaya lho saudara, saya suruh ngrekam ngirim ke saya’ luar
biasa saudara, saya juga kaget. Tuhan luar biasa saudara, Dia tidak
pernah tinggalkan biji matanya
Sampai sofa, kasur yang masih bagus diganti baru semua cik’
Apapun problemmu serahkan ke Tuhan, hadapi semua dengan ketenangan, pasti tuhan sediakan jalan keluar.
YANG KEEMPAT, DIBUTUHKAN KESETIAAN
Demi
didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke
rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah
Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya,
seperti yang biasa dilakukannya.
Kesetiaan,
keintiman Daniel lah yang membuka segala sesuatu, meskipun dia dalam
masalah. Daniel menguasai 40 daerah, tidak ada kendaraan cepat yang dia
bisa kemana mana sehingga dia bisa memanage, tapi Daniel tidak pernah
bolong jam doanya. Mungkin pagi dia doa, jam 12 siang dia doa lagi, sore
pulang kerja dia doa lagi. Satu hari 3 kali tidak pernah bolong. Orang
seperti inilah yang tongkat estafet bisa diberikan oleh Tuhan. Saudara
misal baca alkitab sehari sekali, bolong’nya berkali-kali, bagaimana
Tuhan bisa percayakan tongkat estafet, meski saudara sudah deklarasi
berkali-kali, tapi kalau saudara tidak mau bayar harganya, tidak bisa
saudara. Belajar dari Daniel, meski sudah setia masih dimasukkan lobang
singa, saudara sudah tau kisahnya, ujungnya singa gak jadi telan Daniel,
coba bayangkan waktu itu, Daniel tidak tahu apakah waktu itu dia mati
atau tidak, pasti Daniel sangat ketakutan, tapi satu hal ‘Orang yang
setia pasti Tuhan tolong’. Buat tuhan perkara kecil untuk nolong, tapi
kita perlu kesetiaan.
Feel Free to Share^^
God Bless His Words.