Wednesday, October 28, 2015

KEDEWASAN

KEDEWASAAN
IBU NANIK
JKI HANANEEL 25 NOVEMBER 2015

Kemarin pada saat saya sedang saat teduh, ada sesuatu yang Tuhan sampaikan ke saya, yang mengatakan “Nak, akhir tahun ini ada sesuatu yang akan terjadi” waktu saya terus berdoa, ada perkataan lagi ‘FINAL’ , di awal saya tidak begitu jelas saudara arti kata Final, trus muncul lagi Angka 10, saya mulai merenungkan dan mulai berdoa kepada Tuhan ‘Tuhan berikan penjelasan yang lebih jelas, Tuhan berikan penjabaran yang lebih jelas, biar aku bisa tangkap akan isi hatiMu, ini apa maksudnya?’
Tuhan katakan bahwa Perjalanan Bahtera untuk tahun ini, sampai akhir Desember adalah perjalanan 10 tahun, dari tahun 2005 sampai 2015. Tuhan juga berkata bahwa angka 10 merupakan angka penentuan. Saudara, kalau lihat pertandingan sepak bola atau badminton, apapun itu ada yang namanya babak penyisihan, sesudah babak penyisihan ada seperdelapan final, trus ada semifinal, terakhir ada FINAL , Final kita tempuh dengan berbagai tahapan, kita berjalan dari tahun ke tahun. Ini merupakan masa penentuan saudara, ini adalah tahun final, tahun penentuan untuk Bahtera, tahun penentuan untuk Ekonomimu, tahun penentuan untuk Pelayananmu, tahun penentuan untuk keluargamu. Untuk segala sesuatu yang Tuhan telah sediakan yaitu Yobel besar penentuannya di akhir tahun ini. Saudara up atau down, masuk perkara yang luar biasa atau saudara jatuh dalam segala hal, pelayanan, pekerjaan, keluarga ditentukan di akhir tahun ini.
Apa yang harus kita lakukan untuk mencapai garis akhir? saya harap saudara bisa tangkap firman Tuhan ini, karena ada suatu perkara besar yang Tuhan sediakan di tahun 2015 ini.
Pada saat saya pergi ke Israel, saya pimpin dua bis, saya merasa perjalanan ke Israel kali ini sangat berkesan dalam hidup saya, biasanya kalau ke Yerusalem itu cuma satu hari, habis itu pindah ke tempat lain, tapi kali ini kita bisa singgah ke Yerusalem beberapa hari. Kota Yerusalem sangat berkesan dalam hidup saya, karena setiap kali saya masuk situ ada atmosfer yang luar biasa, saat kita berangkat ke taman getsemani, disitu saat berdoa, ada pesan – pesan Tuhan untuk kita semua, bukan hanya yang pergi ke Yerusalem, ada tiga hal yang Tuhan pesankan agar kita bisa masuk Yobel besar, untuk kita bisa menggelar karpet merah sampai Tuhan datang yang kedua kalinya.
Yang pertama, KEINTIMAN, karena keintiman adalah pintu gerbang awal, daripada kita mencapai sebuah kemuliaan
Yang kedua, KEKUATAN FISIK/JASMANI
Yang ketiga, Tuhan katakan ‘Semua pekerjaan kita diselesaikan oleh Tuhan diatas kayu salib saat Tuhan katakan IT IS FINISHED, selesai, tapi itu pekerjaan Tuhan Yesus di kayu salib yang diberikan oleh Bapa, Tuhan katakan ‘MASIH ADA YANG HARUS KAMU TERUSKAN’ oleh karena itu saat ini Aku berikan kepadamu ‘TONGKAT ESTAFET’ suatu tongkat yang Aku berikan supaya kamu bisa mencapai garis akhir dan menggelar karpet merah dan kita bertemu di awan-awan. Hari ini saya akan berbicara mengenai Tongkat Estafet
Tongkat Estafet tidak akan diberikan kepada anak kecil, karena tongkat estafet ini adalah suatu mandat, mandat yang diberikan untuk melakukan segala sesuatu sampai garis akhir. Jelas tidak bisa diberikan kepada anak kecil, ada beberapa persyaratan yang Tuhan berikan, ini bukan masalah rohani saja, ini juga menyangkut masalah jasmani. Kekayaan Tuhan luar biasa, Tuhan rindu memberikan kepada orang-orang yang dikasihi’nya, berkat ini juga diberikan kepada orang – orang yang membawa tongkat estafet ini. Sekali lagi saudara Tongkat estafet tidak bisa diberikan kepada anak kecil, tongkat harus diberikan kepada orang yang sudah dewasa. Sampai pada akhirnya kita bisa berkata ‘Tuhan, terimakasih Engkau angkat aku, Engkau pilih aku memegang tongkat estafet ini sampai garis akhir dan aku bisa mengalami Yobel besar secara jasmani dan rohani.
Saudara harus menjadi orang yang dewasa, apa yang dimaksud dengan orang yang dewasa? Orang dewasa adalah orang yang berpikir, memiliki pola pikir dan jalan pikiran yang dewasa. Orang yang sudah tua bisa saja punya pikiran seperti anak kecil, sebaliknya ada juga anak umur belasan tahun yang punya pikiran dewasa. Saya akan memberikan kesaksian, ini kejadian yang sungguh terjadi saudara

Kesaksian: Pada suatu saat ada pengusaha yang luar biasa diberkati, punya beberapa perusahaan, Pengusaha ini cukup sosial, dia punya kebiasaan memberikan uang ke anak kecil di kampung-kampung, ketika dia sedang berkunjung ke salah satu kota,dia memberi uang seperti biasa ke anak-anak kecil, anak kecil ketika dikasih uang mereka gembira karena mereka  pada umumnya langsung membelikan uang itu untuk jajan, beli es dsb. Tapi alangkah kagetnya Pengusaha ini ketika melihat anak kecil, kira – kira umur 13 tahun, sedang berdiri dan memegang sebuah plakat bertali yang dikalungkan di lehernya bertuliskan ‘Saya butuh Modal’
Pengusaha ini cuma ketawa, sambil berpikir ‘Anak kecil butuh modal, aneh-aneh saja’ sambil berjalan hendak menuju mobilnya, tapi pengusaha ini penasaran dan resah dalam hatinya, dia balik mencari anak kecil tadi. Setelah bertemu Pengusaha ini menepuk pundak anak kecil lusuh tersebut dan bertanya
‘Nak kamu butuh modal?’ 
‘Iya pak’ jawab anak kecil itu polos
‘Oh ya, butuh modal berapa nak?’
’90 dollar Pak’
‘Loh, buat apa memangnya?’ tanya Pengusaha penasaran
‘Saya butuh uang itu buat beli peralatan sepatu pak, saya sudah jelajahi dan survey kota ini, saya tahu tempat beli yang paling murah, harganya 120 dollar
‘Lha kok cuman butuh 90 dollar nak?’
‘Saya sudah punya tabungan 30 dollar Pak’
Pengusaha ini cuma bisa manggut-manggut sambil keheranan dan  berpikir anak umur 13 tahun sudah punya pola berfikir seperti ini, Hebat
‘Nak, gini .. saya mau memberikan modal ke kamu 90 dollar, tapi karena saya turut andil sama kamu, saya minta jatah/bagian, gimana?
‘Hmm .. Boleh Pak, caranya gimana?’
‘Oke, caranya gini, besok kita kembali bertemu di tempat ini, jam yang sama waktu ini, jam satu siang, kita sama – sama beli peralatan semir ke toko yang kamu tahu. Saya di kota ini cuma 5 hari, dalam jangka waktu 5 hari, kamu harus kembalikan modal saya 90 dollar beserta bunganya 1 dollar tiap harinya? Gimana? Setuju nak?
‘Anak kecil yang kebingungan ini, lantas berpikir sebentar, sempat terbesit di pikirannya ‘Gimana ya caranya?’ Tapi anak kecil ini nekad, dia pegang dan jabat tangan Si Pengusaha tersebut dan Bilang ‘Oke, Deal’
‘Waktu yang ditentukanpun tiba, Si Pengusaha ini berjalan menuju alun alun kota, tepat mereka bertemu kemarin, dari kejauhan dilihatnya anak ini sudah siap di tempat‘. Mereka berdua pergi ke toko yang menjual peralatan semir yang paling murah. Bapak ini seharian tidak melakukan urusan bisnisnya cuma nungguin anak ini, duduk nunggu orang yang mau disemir sepatunya. Anak kecil ini nongkrong di dekat mall dan nunggu pelanggan yang mau disemir sepatunya, tapi naas, setelah menunggu beberapa jam tidak ada yang mau disemir sepatunya, karena tempat’nya kurang pas. 
‘Nak, kalo gini caranya seharian kita juga gak bakal dapat pelanggan’ 
‘Lha terus gimana Pak?’ anak kecil ini nanya ..
‘Pindah! Cari lokasi lain yang lebih bagus’
Maka pindahlah mereka mencari cari tempat, akhirnya ketemulah mereka tempat yang dirasa cocok, anak kecil ini kali ini nongkrong di depan hotel.
Anak kecil ini tiba – tiba berkata ke Pengusaha ‘Pak, ngomong-ngomong sepatu Bapak sudah kotor, mau disemir gak? Sekali lagi Pengusaha ini cuma bisa geleng-geleng kepala ‘Pinter juga ni anak’
Sebelum disemir pengusaha ini nanya ‘Kamu belajar darimana nyemir sepatu? Sebelumnya sudah pernah belum?’ 
‘Saya sudah berbulan bulan nyemir sepatu orang’ door to door pak, pertama memang kurang bagus hasilnya tapi lama kelamaan saya bisa Pak’
‘Ya sudah, coba kamu semir’ setelah disemir memang benar hasilnya memang bersih mengkilat.
Pengusaha itu lanjut bertanya ‘Kamu tinggal dimana, orang tuamu kerja apa?’
‘Saya tinggal di kota x Pak’, saya anak pertama dari tiga bersaudara, Ayah saya sudah meninggal
‘Malang benar nasib anak ini.. gumam Si Pengusaha’
‘Pak semirnya sudah, sekarang bayar ya ..’
‘1 dollar Pak’ jawab anak ini
‘Ya udah oke, maka dibukalah isi dompetnya dikeluarkan uang 1 dollar
Setelah diberikan ke tangan anak ini, anak kecil ini mengembalikan uang 1 dollar itu ke Pengusaha ini ‘Pak, ini bunga pinjaman Bapak hari ini’ Pengusaha ini ketawa lantas pergi meninggalkan anak kecil ini.

Lima belas tahun berlalu sejak kejadian itu, apa yang terjadi saudara .. ternyata pengusaha ini bangkrut, sebaliknya anak ini sudah menjadi pengusaha yang luar biasa, dia punya enam perusahaan, dia mendengar bahwa pengusaha ini sedang bangkrut, maka anak ini memutuskan pergi mencari si Pengusaha di kota tersebut. Setelah muter-muter akhirnya ketemu dengan salah satu kantor daripada pengusaha itu. Si anak bilang ke security bahwa Anak ini sedang mencari pengusaha tersebut, pengusaha yang hari itu sedang tidak mau ditemui orang karena sedang menghadapi banyak masalah bertanya dalam hatinya kira-kira siapa yang mau bertemu dengannya bahwa ada.
Setelah bertemu bertatapan muka, anak ini berbicara ‘Pak, masih ingat saya?’
‘Siapa ya?’ saya tidak ingat ..
‘Saya anak kecil tukang semir sepatu yang Bapak berikan pinjaman modal sembilan puluh dollar, lima belas tahun silam’
‘Hah’ sekian detik Bapak ini mencoba mengingat ingat peristiwa yang sudah lama dilupakannya .. akhirnya Bapak ini ingat, bangga sekaligus terharu.
‘Jadi kamu sekarang sudah berhasil nak?’
‘Betul pak, saya dengar bapak sedang resesi dan butuh banyak uang untuk menjalankan perusahaan Bapak kembali?’
‘Betul nak’ jawab pengusaha itu datar tanpa mengharapkan apapun
‘Kalau boleh tahu berapa jumlahnya pak?’
‘Sekian puluh ribu dollar nak’
‘Ok Pak, anak ini mengeluarkan cek dari sakunya dan berkata ‘Pak saya akan pinjami, tapi karena saya turut andil, saya juga mau untung
‘Bapak ini tekejut ada yang mau minjami uang sedemikian besarnya, setelah berkali kali ditolak bank
‘Bunganya berapa nak? Berapa persen?
‘Anak ini cuma menjawab’ 1 dollar pak
Pengusaha ini menangis
...
Saudara, ini yang Tuhan inginkan, seperti anak kecil ini, masih kecil tapi pola pikirnya, cara mikirnya sudah dewasa, seringkali saudara dan saya sudah tua, umur sudah banyak tapi jalan pikiran masih seperti anak kecil, mengasihani diri sendiri. ‘Kamu kok begini terus’ kita jawab ‘lha gak punya modal, habis gimana lagi’ ‘Aku gak bisa apa-apa’ ‘Semua butuh modal’. Kalau saudara sadar ini tahun penentuan, milikilah jalan pikiran yang dewasa, sehingga Tuhan bisa percayakan.
Kalau saudara sering deklarasi ‘Semua kekayaan bangsa-bangsa masuk!’ , lha kamunya tidak punya kedewasaan, kalau kamu Aku serahkan kekayaan bangsa-bangsa, transfer of wealth terjadi, nanti kamu bisa jatuh karena jalan pikiranmu masih seperti anak kecil. Belajar punya sesuatu yang dinamakan Kedewasaan sehingga Tuhan bisa memberikan kita tongkat estafet, kuasai seluruh dunia, Tuhan percayakan ke kita.
Yang pertama dibutuhkan kedewasaan, YANG KEDUA, TONGKAT ESTAFET DIBERIKAN KEPADA ORANG YANG MAU KERJA SECARA MAKSIMAL, kalau saudara lihat si pengusaha tadi, tongkat estafetnya jatuh ke anak kecil yang bukan anaknya, kenapa saudara? Karena dia mau bekerja keras
Kita belajar dari Daniel, orang yang mau bekerja secara maksimal

Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; (2) (6-3) membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan. (3) (6-4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

Orang yang punya kedewasaan salah satu cirinya, dia punya Roh yang Luar Biasa / Spirit of exellence. Kita punya Tuhan yang luar biasa, Dia sanggup memberikan kepada setiap saudara dan saya Roh yang luar biasa, minta ke Tuhan saudara, firman berkata “Mintalah maka akan diberikan kepadamu, Ketoklah maka pintu akan dibukakan” yang punya hikmat siapa? Tuhan. Yang punya Roh yang luar biasa siapa? Tuhan. Minta ke Tuhan saudara, supaya sama seperti Daniel punya Roh yang luar biasa, sekalipun dia orang buangan, tawanan yang gak punya hak apa-apa, tapi karena dilihat ada Roh yang berbeda dihidupnya, dia diangkat dan diambil dari sekian banyaknya orang Yahudi, Media dan Persia
Sampai ke jaman Raja Darius, dikatakan dia menguasai 120 kerajaan/provinsi/daerah. Diatas 120 wakil –wakil raja ini diangkat tiga orang, salah satunya adalah Daniel. Mereka diberi pertanggungan jawab supaya Raja jangan dirugikan. Coba dipikir saudara, kalao 120 dibagi 3 orang, jadi satu orang menguasai berapa wakil daerah ? empat puluh. Daniel kan tinggalnya didaerah puri susan atau Persia. Jaman dulu gak ada HP,  jaman sekarang enak, saudara punya perusahaan banyak tinggal dipasang CCTV aja bisa dikontrol semua, kita bisa beli sistem management, semua bisa ditata bagus, kita gak perlu kemana mana cukup dalam satu ruangan kita bisa pantau semua. Kalau jaman dulu gimana saudara? Tidak ada pesawat? Mungkin jaman Daniel masih pake unta, bukan kuda. Kalau Daniel muter satu hari satu wilayah, selesainya 40 hari saudara, Daniel tetap bisa atur waktunya, tetap bisa kontrol 40 wilayah, itu butuh kedewasaan, Dia bekerja keras sedemikian rupa, sampai Darius mengatakan ‘Gak ada orang seperti dia’ sampai semua diserahkan ke Daniel, karena dia bekerja dengan maksimal. Itu yang Tuhan mau saudara.
Baik pekerjaan akhir tahun yang Tuhan berikan ke kita, menjangkau yang dinamakan penuaian besar –besaran memberi makan 120ribu orang, memberi makan 120rb orang butuh kedewasaan saudara, mengkonseling mereka, memberkati mereka, mengatur, mengkondisikan acara begitu rupa supaya mereka bisa enjoy dan menyerap apa yang Tuhan sediakan, menyerap Firman Tuhan. Butuh kedewasaan. Butuh kerja yang maksimal.
Kemarin waktu saya ada di Mahanaem, Bu Iin ngomong gini “Belajar ya! Roh Preman’nya orang Mahanaem disingkirkan, jangan galak-galak, sekarang harus senyum kanan kiri. Semua Roh Preman disalibkan” ini butuh kerja keras, tidak ongkang ongkang. Misalnya saudara punya Toko, Tuhan berkati lewat buka Toko, misalnya saudara bangun jam 12 siang, jam 4 toko sudah tutup. Trus saudara doa ‘Kenapa Tuhan tokoku gak Kau berkati, sepi?’ saudara nangis, trus numeni toko, deklarasi, tapi malesnya luar biasa. Hati hati saudara, itu namanya saudara tidak punya kedewasaan, tidak punya kerja keras, tidak mau kerja maksimal.
Trus ada yang nanya ‘Buk kalau kerja keras bisa santai gak?’ ‘Bisa’ saya jawab. Karena waktu santai itu ada waktunya sendiri. Kemarin waktu di Mahanaem ada yang ngomong gini ‘Sekarang Bu Iin gak galak lagi lho, dulu kalau perang ke kota atau bangsa-bangsa kita ini gak boleh shoping, sekarang boleh tuh, Beliau bilang ‘Ya sudahlah, boleh, kasian katanya’. Dulu gak bisa, perang kita di press habis, gak mau rugi’. Jadi gitu saudara, ada waktunya untuk perang, ada waktunya untuk kita istirahat, menikmati, kita butuh stamina kita diisi lagi.
Semalem saya dapat sms, ‘Suami saya sakit, sarafnya mati sebelah di muka, jadi mulutnya mencos, gak bisa rasaain apa apa, kuping juga gak fungsi, lidah juga. Saya tanya kenapa ? menurut dokter syarafnya kena, kemungkinan bisa sembuh. Saya tanya lagi kenapa bisa gitu? Dia jawab karena suaminya kerja keras, gak pernah istirahat siang malam kerja terus, lalu capek gak kuat fisiknya. Ini tidak berhikmat saudara, Kita harus tahu, ada waktunya kerja/perang, ada waktunya istirahat
Yang ketiga saudara, KETENANGAN dalam menghadapi masalah. Saudara hidup ini pasti ada masalah, masalah gak kita panggil seringkali datang sendiri, kita belajar lagi dari Daniel.

Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. (5) (6-6) Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!" (6) (6-7) Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku! (7) (6-8) Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa. (8) (6-9) Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali." (9) (6-10) Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu. (10)

Saudara, Daniel sudah kerja keras, tapi toh masih ada yang namanya tuduhan, dakwaan, masalah yang dihadapi. Sama dengan yang dialami pemerintahan saat ini, banyak yang teriak ‘Asap kok gak dipedulikan’ tapi kalau saudara lihat di sisi lain, pemerintah sudah luar biasa usahanya untuk menanggulangi asap. Bapak ibu yang tinggal di Jakarta juga sama hadapi segala sesuatu dengan ketenangan, pasti ada jalan keluar, kita minta hikmat marifat Tuhan, apapun problem saudara tuhan akan buka jalan, tidak ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan. Kalau belum apa apa sudah bingung, gimana?
Beberapa waktu lalu saya dapat kabar, saudara saya rumahnya kebakar, dia mencoba ngontak saya gak bisa,  karena waktu itu saya lagi kotbah atau gak pegang HP, trus saya kontak balik. Dia panik, waktu itu saya tanya
‘Cik, rumah saya kebakar!’
‘Tenang dulu, jangan panik’ saya bilang
‘Kamu dimana?
‘Ada di depan Rumah saya Cik’
‘Kamu selamat kan, gak apa apa kan? Puji Tuhan’
‘Rumahku kebakar cik, jangan puji Tuhan’
‘Rumah kan kamu bisa bangun lagi nanti’ yang penting kamu selamat’
‘Iya cik, lha duitnya darimana cik?
...
Dia sangat tertekan saudara, terus dia cek rumah yang kebakar, yang tersisa tinggal baju, sofa, rumah sudah kebakar semua, tapi surat –surat berharga masih selamat. Trus dia rencana tinggal sama anaknya, ngungsi sementara. Tapi kalau ada ketenangan, ada orang yang bisa memberikan suatu support, itu seperti air kehidupan saudara, Trus saya ajak berdoa, saya omongi dia 
‘Tuhan itu pasti sediakan sesuatu, gak mungkin dia membiarkan kamu” percaya? 
‘Ya cik, Aku percaya’
‘Ya sudah’ saya ajak berdoa 
Selesai doa, dia pulang. Besoknya dia dapat kabar bahwa komplek perumah itu  sudah diasuransikan, trus pihak asuransi hubungi dia ‘Buk gak usah kawatir, kita ganti total, dari barang yang sepele sampai yang besar’ ibu tinggal data saja, tafsir barang ini harganya berapa. ‘Mujizat terjadi cik’ trus selama direnovasi saya tinggal dimana cik, doain saya, supaya Tuhan beri percepatan’ ‘Percaya Tuhan sudah atur’ jawab bu Nanik
Besoknya dia ngontak saya lagi “Cik mujizat terjadi” 
‘Hah, ada apa lagi?’ Saya tanya
‘Asuransi mendatangi saya lagi, saya disuruh pindah ke hotel, komplet cik fasilitas’nya, ada dapur, ruang tamu, TV’nya dua’
‘Saya sampai gak percaya lho saudara, saya suruh ngrekam ngirim ke saya’ luar biasa saudara, saya juga kaget. Tuhan luar biasa saudara, Dia tidak pernah tinggalkan biji matanya
Sampai sofa, kasur yang masih bagus diganti baru semua cik’

Apapun problemmu serahkan ke Tuhan, hadapi semua dengan ketenangan, pasti tuhan sediakan jalan keluar.

YANG KEEMPAT, DIBUTUHKAN KESETIAAN
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Kesetiaan, keintiman Daniel lah yang membuka segala sesuatu, meskipun dia dalam masalah. Daniel menguasai 40 daerah, tidak ada kendaraan cepat yang dia bisa kemana mana sehingga dia bisa  memanage, tapi Daniel tidak pernah bolong jam doanya. Mungkin pagi dia doa, jam 12 siang dia doa lagi, sore pulang kerja dia doa lagi. Satu hari 3 kali tidak pernah bolong. Orang seperti inilah yang tongkat estafet bisa diberikan oleh Tuhan. Saudara misal baca alkitab sehari sekali, bolong’nya berkali-kali, bagaimana Tuhan bisa percayakan tongkat estafet, meski saudara sudah deklarasi berkali-kali, tapi kalau saudara tidak mau bayar harganya, tidak bisa saudara. Belajar dari Daniel, meski sudah setia masih dimasukkan lobang singa, saudara sudah tau kisahnya, ujungnya singa gak jadi telan Daniel, coba bayangkan waktu itu, Daniel tidak tahu apakah waktu itu dia mati atau tidak, pasti Daniel sangat ketakutan, tapi satu hal ‘Orang yang setia pasti Tuhan tolong’. Buat tuhan perkara kecil untuk nolong, tapi kita perlu kesetiaan.

Feel Free to Share^^
God Bless His Words.

No comments:

Post a Comment